Wednesday, 15 January 2014

PENALOVE


Duarrrr! Mungkin seperti itu lidahku menerjemahkan suara guntur yang tak henti-hentinya tebar pesona di atas langit. Mengundang perhatian banyak anak manusia padahal kami takut jadi amukan dirinya. Pagi itu, derasnya hujan seolah menggoda hati untuk terlelap kembali. Namun aktivitas di kampus selalu terbayang dan menari di benakku. Ketika hendak mengambil pakaian yang tergeletak pasrah di kasur, ada gulungan kertas di sana. Rasa penasaranku yang nakal mendorongku untuk mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah. Namun, sebelumnya aku membuka gulungan kertas itu dan mendapati tulisan “Tetaplah menulis, wahai gadis berkacamata. Tempatkan kenangan-kenangan di setiap sudut kehidupanmu! Dari PENALOVE.”

“PENALOVE?? Siapa dia?” spontan sebelah alisku naik setengah senti.

Apa peduliku, sampai sekarang makhluk bernama PENALOVE itu belum keketahui keberadaannya. Aku hanya menyimpan nasehat kecilnya yang maknanya luar biasa besar.

No comments:

Post a Comment