Ditengah-tengah kesibukanku mengerjakan tugas akuntansi, aku
melirik sebuah lipatan kertas kecil
dalam sebuah tas kecil tempatku biasa menyimpan alat tulis, uang, kalkulator
dan benda-benda milikku lainnya. “hmmm..hihi” aku menghirup aroma kertas itu
sambil tersenyum malu-malu. Itu adalah sepucuk surat yang kuterima sekitar 4
bulan yang lalu, tepatnya bulan Juni beberapa hari setelah aku berulang tahun. Ah,
isi kertas ini seolah menjadi mantra penghilang kejenuhan saat aku mengerjakan
tugas atau bahkan saat aku sedang galau (hehe), sedih atau perasaan apapun itu
yang membuatku jadi down. Kubuka perlahan agar tidak sobek, perlahan aku mulai
membacanya, walaupun berkali-kali aku telah membacanya. Namun, sekalipun tak
ada rasa bosan.
“duaarrr..xD
Oya lupa,
Dear, nana x)
Met ultah, sayang. Dengan bertamunya
lagi tanggal kelahiranmu, berkurang pula usiamu. Tambah dewasa, tambah pinter,
cerdas, makin sabar, makin langgeng pula hubungan kita, yah! xD Aminn..
Sorry kalo tulisanku
jelek kek cakar ayam :p moga aja kebaca (_ _ ). Hm..keknya kiriman ini juga
telat. Tapi moga aja sampe tempat tujuan! Takutnya nyasar ke tetangga, kan malu
kalo diliat isinya xp
Oya, ada novel kecil
tuh. Moga kamu suka ya! Terus..ada binde pula. Moga berguna buat kamu, terutama
menulis dan mengkonsep. Insya Allah tambah mahir nulis, Na! semangat yah ^^
Yogyakarta,
##Juni2012
Arief ‘uki’
Sugiyono
Seperti biasa, setelah membaca surat tersebut, pikiranku
jernih kembali. Kuhirup kembali aroma cinta yang masih menyeruak dari dalam
surat itu, kemudian melanjutkan tugas yang sempat tertunda.