Thursday, 16 January 2014

Rain Rain Rain

Seharian ini hujan tak kunjung berhenti membasahi kota kelahiranku, Parepare. Ada yang unik dari hujan hari ini, aku melihat bulir keceriaan yang turun bersama air hujan. Mungkin hanya menurut pandangan mataku saja, dan itu membuatku senang sepanjang hari.
Sebab matahari enggan menjenguk bumi, aku masih diam dalam bekunya hari walau hatiku masih tetap hangat. Kasih sayang di dalamnya harus tetap dihangatkan agar tidak basi, jika sudah demikian, aku akan menjadi fakir kasih. Sungguh mengenaskan.

Besok ada rangkaian cerita yang harus kuabadikan. Bersama anak-anak manusia yang kuanggap saudaraku sendiri. Ada banyak kebencian yang disemaikan oleh para pembenci, namun aku rasa akan lebih banyak lagi yang terbuang oleh derasnya hujan. Menyerap ke dalam tanah, mengalir ke sungai dan hanyut dibawa arus. 
Kau hujan, mengapa begitu kekal di hati? Hadirmu selalu menginspirasi jemariku untuk menari.

No comments:

Post a Comment